Minggu, 26 Oktober 2008

nah... pening palak aku.. (jagn baco yang niee..)

asslm...

tau dak...?? seumur-umur aku lom pernah dak tedok seharian nian. waktu tu la agak lamo. dak inget lagi. tapi ceritonyo kiro2 mak ni na....

awalnyo sih nak bikin tugas. makonyo biar dak ngantuk minum nescafe. eh malah dak tedok nian. besok kuliah pagi jam 7 pulo...

matee niaaannn,,,,

T_T

nah, klo kamu ado yang nak begadang, caknyo lemak la minum irex be. denger2 lebih manjur dari kopi. trus badan tuh rasonyo angeeeetttt terus...


tapi aku lom nyubo e. cma denger2 be...

wkwkwk...

dem, jadila. dak jelas nian postingan yang sikok ni.

kamu baco postingan yang bawah ini be ye..

wasslm...

artis dan politik

Asslm…

Haloo..halo..halo…

Lama tak berjumpa para pembaca yang budiman. OH YA..!!! hampir terlupakan klo ini adalah posting saya yang pertama sejak duuuluuuu sekali. Maaf deh, soalnya ini masalah semangat dan kasih saying (lho??). Tapi yang paling penting adalah semua ini tersangkut dengan yang namanya BIAYA. Tapi semua itu telah berlalu. Yah, walaupun hal itu masih akan muncul lagi pada waktunya kelak.

Oke.. kali ini kita akan membahas masalah selebritis yang masuk parpol atau yang berniat menjadi praktisi politik. Dalam masalah ini terdapat banya sekali pendapat yang pro dan kontra. Nah, disini kita akan mencoba melihat alasan pendapat-pendapat tersebut. Baik yang pertama adalah mereka yang berpendapat kontra terhadap para selebriti yang tiba-tiba masuk ke dalam dunia parpol. Ada beberapa alasan mengapa mereka berpendapat kontra dengan masalah ini.

Pertama karena mereka dianggap tidak kompeten dalam hal politik. Hal ini dilihat dari pengalaman mereka dan pekerjaan mereka yang sebenarnya adalah seorang entertainer bukan seorang politikus. Kedua adanya indikasi kalau parpol menarik para selebriti tersebut hanya sebagai pencuri perhatian rakyat atau mengambil simpati tanpa memperhatikan basic-basic yang diperlukan dalam berpolitik.

Lalu bagi mereka yang pro tentang masalah ini (para parpol itu sendiri tentunya) berpendapat klo kita ngak bakal tahu siapa saja yang berkompetensi dalam hal politik praktis tanpa mengujinya terlebih dahulu. Jadi menurut mereka tidak masalah siapapun yang ingin masuk parpol termasuk para seleb tersebut. Sebab kemampuan mereka akan dilihat selama proses itu berlangsung. Hal ini juga didukung oleh UU yang mengatakan kalo kita memiliki hal memilih dan dipilih. Lagipula klo kita berpatokan pada kompetensi dengan tolak ukur pengalaman, maka tidak akan ada orang-orang baru yang masuk dalam anggota legislatif. Dengan kata lain kita bias jadi kembali ke masa pemerintahan orde baru yang mana anggota legisatifnya orang-orang yang sama tiap tahunnya.

Nah, kira-kira itu deh apa yang ada dikepala mereka yang pro dan kontra. Mungkin masih ada yang lain sih. Tapi belum terbaca ataupun terdengar di telingaku. Hahaha…

O ya.. hamper lupa. Aku mendengar jeritan kalian yang ingin membaca postinganku yang terbaru. Hohohoho…

Sekian dulu ya..

(thank’s a lot)

Wassalam…


Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Construction. Powered by Blogger